Persembahan Bumi Papua untuk Warga Dunia
Sari Buah Merah, persembahan alam Indonesia untuk membantu kesehatan warga dunia. Banyak warga dari berbagai mancanegara telah membuktikan khasiat pengobatan Sari Buah Merah asal Papua, di antaranya Jeang, Korea, Malaysia dan Singapura.
Herbal dari tanaman endemic Papua ini dikembangkan sebagai obat oleh warga Wamena, Papua. Melalui koperasi di Kecamatan Tolikara, pengembangan ini menjadi bisnis yang bisa memberdayakan warga setempat. Mereka di antaranya para perambah hutan. Buah Merah, yang mereka sebut sebagai Kuansu hidup di dataran tinggi yang untuk mencapai rumpun-rumpun Pandanus Conoideus boleh dibilang cukup sulit.
Para perambah hutan ini biasa mengumpulkan buah merah dan diolah sebagai obat herbal dan dipasarkan oleh koperasi setempat. Dengan produksi yang distandarisasi Departemen Kesehatan, produk Sari Buah Merah ini sampai di hadapan Anda, para peminat pengobatan alami.
Buah Merah adalah buah asli yang hanya terdapat di kawasan tanah tinggi di Pulau Papua.
Sejak turun-temurun, warga suku-suku di Papua telah menggunakan Buah Merah sebagai sumber tenaga dan vitamin untuk menguatkan tubuh, termasuk menghadapi alam yang buruk.
Pada perkembangannya, para peneliti dari berbagai negeri melakukan pengkajian untuk menilik manfaat bagi dunia kesehatan. Sari Buah Merah setelah dikaji, mengandung sumber karotenoid yang tinggi, di antaranya temasuk ά dan β-karotena serta β-cryptoxanthin. Kajian telah membuktikan bahawa β-cryptoxanthin adalah unsur penting dalam peningkatan sistem imun tubuh terhadap ancaman berbagai jenis penyakit kronik dan penyakit degeneratif.
Penyelidikan moden yang dijalankan oleh Universiti Shinshu, Jepang telah menunjukkan bahwa minyak yang diekstrat dari Buah Merah mengandungi β-cryptoxanthin pada tingkat yang sangat tinggi. Penyelidik Epidemiologi telah menjalani kajian in-vitro ke atas β-cryptoxanthin untuk menunjukkan kehebatan Buah Merah dalam mengurangkan risiko kanker paru-paru.
Kuansu, Pandanus Conoideus Lam
Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.
Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.
Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.
Budidaya
Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002.
Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena.
Kandungan dan khasiat
Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
Karoten (12.000 ppm)
Betakaroten (700 ppm)
Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.
Sari Buah Merah yang kami jual adalah Asli dari Papua. Produk kami telah diuji laboratorium dan memiliki izin dari Depkes RI No. SP 454/1020
Harga Perbotol Besar : Rp 250.000,- (Isi 250 ml)
Harga Perbotol Kecil : Rp 125.000,- (Isi 125 ml)
Cara Pemesanan:
Telepon / SMS: Untuk melakukan pembelian via telepon atau SMS, silakan hubungi kami di 081322677606. Pemesanan lewat telepon dapat dilakukan setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar